Game online dewasa ini sudah semakin memasuki taraf memprihatinkan bagi anak-anak usia sekolah. Tidak jarang mereka memilih bolos atau kalaupun masuk selama di kelas hanya fokus ke gadget-nya demi update game-nya dibanding mendengarkan penjelasan guru. Bahkan, dalam tahap kronis game online bisa membuat si anak melakukan tindakan ekstreme seperti mencuri atau bahkan bunuh diri.
Inilah yang dilakukan seorang pemuda yang tidak disebutkan usia berapa, namun masih sekolah di negara tetangga, Filipina. Sebut saja namanya Barcher, yang memilih menyayat lehernya gara-gara kalah main game yang tengah populer Clash of Clans (COC). Diketahui dari pihak keluarga dan teman-temannya, Barcher berhenti masuk sekolah dan memutuskan untuk bunuh diri setelah terlibat konflik dengan teman sekelasnya usai Clan mereka mengalami kekalahan di Clan War di Clash of Clans.
Korban ditemukan terbaring di lantai dengan darah yang menggenang. Walau mengalami pendarahan yang hebat, pemuda ini untungnya berhasil diselamatkan nyawanya berkat Central 911.
Kasus Barcher di atas adalah satu dari banyak kasus yang melibatkan anak-anak usia sekolah dan sebuah permainan game. Mereka terlalu terobsesi dengan permainan yang seharusnya hanya dijadikan ajang refreshing. Ditambah mental yang masih labil, kalah kemudian dibully teman-temannya, karena malu akhirnya memilih jalan singkat, bunuh diri!
Para orang tua harus mengetahui dan memposisikan diri sebagai teman sang buah hati sehingga bisa masuk ke dunianya dan bisa mengontrol atau mengarahkan jika si buah hati mulai menunjukka tanda-tanda kelainan sikap dari sehari-hari.
Sumber: liputan6
Edian
ReplyDeleteGendheng
ReplyDelete