Thursday, October 8, 2015

Blind Spot Kehidupan, Butuh Seseorang Menjadi Mata Kita

image



Pagi kawan....

Pagi-pagi mendapat broadcast message dari seorang teman kuliah dulu di grup whatsapp. Biasanya saya kurang suka dengan broadcast-broadcast begini dan tidak saya baca. Namun, kali ini iseng sambil nunggu bak mandi terisi selesai di kuras, baca pesan berantai ini. Judulnya Blind Spot. Awalnya saya pikir ini tentang safety riding, maklum blind spot yang sering saya ketahui ya tentang titik buta seorang pengendara mobil dan motor yang tidak tercover oleh spion. Dan ternyata saya salah, tidak sepenuhnya salah sih. Blind Spot di pesan itu memang bukan tentang riding motor melainkan titik buta seorang manusia dalam memandang sebuah kehidupan. Analogi yang digunakan adalah seorang petinju legendaris Muhammad Ali yang memilih pelatih bernama Angelo Dundee. Biar tidak penasaran, langsung saja baca yuk broadcast berikut.

Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan,  petinju legendaris sehebat Moh Ali sekalipun jg memiliki pelatih. Yaitu Angelo Dundee yang membantu Ali menjadi Juara dunia 3 kali. Padahal jika mereka berdua disuruh  bertanding, sangat jelas Angelo Dundee tidak akan pernah menang.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Moh. Ali butuh pelatih kalau jelas dia pasti menang melawan pelatihnya?

Ketahuilah bahwa Moh. Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk melihat hal-hal yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI"

Hal yg tidak dapat kita lihat dgn mata sendiri itu yg disebut: "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA". Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.

Kita butuh orang lain YANG :
×. Menasihati,
×. Mengingatkan, bahkan.....
×. Menegur jika kita mulai melakukan sesuatu hal yg keliru, yg mungkin tidak kita sadari.

Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk :
×. Menerima kritikan,
×. Menerima nasihat, dan
×. Menerima teguran.......
itulah yang justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia sempurna. Jadi, biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita, sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dgn 'pandangan' kita sendiri...

Mari kita saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan kesabaran..

Let's find the right mentor for coaching us :)

Blind Spot Kehidupan, Butuh Seseorang Menjadi Mata Kita

Thx Lina Anggraeni for the Broadcast

No comments:

Post a Comment