Gerhana Matahari Total (GMT) memang hanya akan terjadi di Indonesia. Walau begitu, tidak seluruh wilayah Indonesia dilewati garis gerhana. Tercatat hanya ada sekitar 11 kota yang warganya bisa menyaksikan GMT secara total (daftarnya di sini) sehingga untuk masyarakat di wilayah lain selain kota tersebut tidak bisa menyaksikannya. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan tayangan langsung GMT via streaming internet.
"Fenomena GMT di tempat yang sama ini hanya terjadi 350 tahun sekali. BMKG menyediakan video streaming informasi fenomena GMT," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya beberapa waktu lalu.
BMKG, kata dia, akan mengamati proses terjadinya GMT lewat Kedeputian Bidang Geofisika BMKG khususnya Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu di beberapa tempat.
Di antara tempat-tempat pengamatan GMT itu seperti di Ternate, Palu, Tanjung Pandan dan Bengkulu.
Pengamatan, kata Andi, juga dilakukan di lokasi-lokasi yang tidak mengalami GMT. Total titik pengamatan dilakukan di 179 stasiun BMKG yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Akan ada perbandingan hasil pengamatan di lokasi terdampak GMT dan lokasi yang tidak terkena GMT," katanya.
Selain pengamatan GMT, BMKG juga mengamati dampak gerhana itu dari berbagai kajian ilmiah seperti dampaknya terhadap magnet bumi dan gravitasi bumi.
Untuk yang ingin menyaksikan live streaming Gerhana Matahari Total silahkan klik link berikut http://media.bmkg.go.id/hilal
No comments:
Post a Comment