Pesawat Garuda Nyaris Tabrakan Dengan Lion Air Di Langit Bali, Benarkah?

Salah seorang penumpang pesawat Garuda GA 340 Surabaya-Denpasar mengatakan pesawat yang ditumpanginya nyaris bertabrakan (near miss) dengan pesawat Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar langit Bali pukul 14 WITA, Rabu (10/2). Sontak informasi itu menimbulkan kegaduhan. Lalu, bagaimana pendapat AirNav selaku operator pelayanan navigasi penerbangan ranah air?





Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono membantah hal tersebut. Wisnu mengatakan bahwa dua pesawat itu memang tengah berada di atas langi Bali dalam kurun waktu yang sama, sebab keduanya tengah menunggu antrian untuk mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Kedua pesawat memang terlihat berdekatan padahal posisi ketinggiannya berbeda. Garusa di 17 ribu feet dan Lion Air di 16 ribu feet.

Menurut Wisnu, holding Lion di 16 ribu feet dan Garuda di 17 ribu feet pasti terlihat dekat sekali. Namun jarak 1.000 feet tersebut masih termasuk standar internasional.

[display-posts category="informasi" posts_per_page="4"]

Seperti dilansir flightradar24.com, pesawat Garuda Indonesia GA 340 dengan registrasi PK GNE sempat berputar-putar di perairan di sebelah selatan Pulau Bali, tepatnya di Negara dan Pulukan.  Tampak pesawat berputar beberapa kali meninggalkan jejak lingkaran sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Surabaya dengan status diverted to SUB. Garuda memang akhirnya memilih divert atau kembali ke Surabaya, sedangkan Lion Air mendarat di Ngurah Rai pukul 15.01 WITA. Garuda GA 340 sendiri setelah dari Surabaya akhirnya mendarat di Ngurah Rai pukul 16.59 WITA.



Wisnu juga membantah jika kembalinya Garuda GA 340 ke Surabaya karena insiden nyaris tabrakan itu. Namun, lebih karena cuaca yang buruk sehingga pilot memutuskan divert ke Surabaya. Wisnu juga memastikan bahwa kejadian tersebut tidak mengganggu kenyamanan penumpang. Namun, pihaknya tetap akan melakukan investigasi apakah Garuda yang lambat turun atau Lion Air yang terlalu cepat.