Wednesday, February 10, 2016

Suami Kaget Melihat Istri Yang Telah Dibunuhnya Hadir Di Pemakaman!

image

Melbourne heboh dengan sebuah kasus "pembunuhan" tak biasa seorang wanita bernama Noela Rukundo. Rukundo, wanita asal Burundi, dikabarkan tewas oleh sang suami bernama Balenga Kalala. Bahkan, para tetangga sudah menghadiri upacara pemakamannya di Melbourne sebagai rasa belasungkawa.





Namun, ketika satu per-satu pelayat telah meninggalkan rumah duka, sang suami kemudian dikagetkan dengan kehadiran Rukundo, yang tak lain adalah istri yang dikabarkannya telah tewas. Kalala kaget bukan kepalang, bahkan Ia sempat menyentuh pundak sang istri untuk memastikan bahwa wanita dihadapannya iti memang istri yang dikabarkannya tewas.

"Kejutan...! Saya masih hidup!" jawab sang istri.

Alih-alih gembira menemukan sang istri yang "hidup kembali" justru Kalala kaget dan pucat pasi wajahnya.

"Apakah mata saya salah? Apakah itu hantu?", pekik Kalala.

Tentu saja Kalala kaget bukan kepalang. Pasalnya 5 hari yang lalu saat Ia dan istrinya tengah mengunjungi Burundi, Ia telah membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa sang istri yang telah menemaninya hidup 10 tahun. Awalnya, rencana tersebut berjalan lancar, setidaknya hingga si pbunuh sewaannya melaporkan bahwa mereka telah menghabisi sang istri. Dan Kalalapun membayar ribuan dollar untuk perintah kejinya itu.

Namun, istrinya kini justru berdiri di hadapannya. Dalam wawancara dengan BBC, Kamis (4/2), Rukundo ingat bagaimana suaminya menyentuh bahunya untuk memastikan apakah ia manusia. Setelah melompat, suaminya mulai berteriak dan meminta maaf.

Namun terlambat, Rukundo telah menelpon polisi sebelumnya. Polisi menangkap Kalala yang akhirnya mengaku telah mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun karena percobaan pembunuhan. Demikian menurut Australian Broadcasting Corp (ABC).

Kejadian rencana pembunuhan itu berawal dari kunjungan Rukundo dan Kalala ke Burundi untuk menghadiri pemakaman ibu tiri Rukundo. Hal itu membuatnya sedih serta tertekan. Ia kembali ke kamar hotelnya di Bujumbura, yang terletak di ibu kota, menjelang malam. Merasa begitu putus asa, ia memutuskan untuk berbaring.

Kemudian lewat telpon sang suami menyuruhnya keluar untuk mencari udara segar. Namun, tak lama keluar kamar seorang pria menodongkan pistol ke arahnya. Ia kemudian dibawa sekitar 30-40 menit dan diikat di sebuah bangunan. Kemudian orang yang menyekapnya itu mengatakan apa yang Ia lakukan sehingga suaminya membayar kami untuk membunuhnya. Rukundo kaget, Ia tahu bahwa suaminya memang keras namun tak menduga kalau tega untuk menghabisinya.

Beruntung bagi Rukundo, ternyata si pembunuh bayaran itu tidak suka membunuh wanita dan kebetulan juga mengenal kakak Rukundo yang pria. Menurut koran Australia The Age, setelah dua hari, mereka membebaskan Rukundo di sisi sebuah jalan. Mereka telah memberinya ponsel, rekaman percakapan telepon dengan Kalala, dan tanda terima untuk uang sebesar 7.000 dollar Australia yang diduga untuk pembayaran pembunuhan.

Singkat cerita dengan bantuan kedutaan Kenya dan Belgia serta pendetanya, Rukundo akhirnya bisa kembali ke Melbourne, tentu saja tanpa sepengetahuan sang suami yang tahunya sang istri telah tewas.

Sementara itu, dari kejauhan Rukundo menyaksikan beberapa pelayat mendatangi pemakamannya. Ketika satu persatu pelayat pulang, Ia akhirnya melihat sosok laki-laki yang sangat ia kenal, tak lain adalah sang suami Balenga Kalala.

Kalala sendiri telah mengumumkan kepada para tetangga bahwa istrinya telah tewas dalam kecelakaan tragis di Burundi. Sehingga para tetangga berbela sungkawa dan meratapi kepergian Rukundo di sebuah pemakaman. Namun, seperti yang diceritakan sebelumnya, akhirnya Kalala ditangkap setelah sang istri mendatangi prosesi pemakaman dirinya.

Balenga Kalala akhirnya oleh Hakim Ketua Marilyn Warren di pengadilan Melbourne dijatuhi vonis 9 tahun penjara atas tuduhan usaha pembunuhan.

"Sekiranya pembunuh bayaran yang menculik Rukundo menyelesaikan pekerjaannya, delapan anak akan kehilangan ibu mereka," kata Hakim Ketua Marilyn Warren, seperti dikutip ABC. "Hal itu direncanakan dan termotivasi oleh rasa cemburu yang tidak berdasar, kemarahan, dan keinginan untuk menghukum Rukundo."

Rukundo mengatakan bahwa Kalala mencoba membunuhnya karena berpikir dia akan meninggalkan suaminya itu demi pria lain. Tuduhan itu disangkal Rukundo.

Waduh... Apes nian si Kalala ya, salah pilih pembunuh bayaran dia. Tidak baca testimoni pelanggan sebelumnya sih hahahahha... Emangnya penjual online ya xixixixixi...

Sumber: kompas

1 comment: