Tuesday, May 3, 2016

Bukan Vinales, Tapi Pedrosa Yang Akan Dampingi Rossi Di Yamaha?

Saya agak kaget ketika seorang rekan di grup whatsapp Jatimotoblog memberikan link artikel dari motorcyclenews. Yang bikin kaget adalah judul artikelnya itu "Pedrosa to Join Rossi at Yamaha, Vinales  to Remain at Suzuki?". Dani Pedrosa akan hengkang ke Yamaha? Lalu, Vinales gak jadi pindah dan tetap di Suzuki.
Ini rumor baru seputar calon pengganti Jorge Lorenzo di tim Movistar Yamaha. Selama ini rumor paling kencang berhembus nama Maverick Vinales yang kemungkinan besar akan menjadi tandem Rossi. Apalagi Vinales adalah fans berat Rossi selama ini. Lha koq tiba-tiba kabar dari Inggris sana seperti di artikel motorcyclenews di atas.
Namun, ketika masih belum ada pengumuman official atau resmi soal siapa pengganti Lorenzo di Yamaha, maka rumor sejenis seperti ini akan bermunculan. Bisa saja besok rumornya adalah Marquez akan ke Yamaha, walau mustahil tapi who knows... Jadi, tidak usah terlalu serius menanggapi rumor di atas, walau juga eman-eman jika diabaikan.
Kenapa Pedrosa?
Pertanyaan itu pasti akan muncul. Wajar, sebab Pedrosa sudah terlalu identik dengan Repsol Honda. Bayangkan saja sejak 2004 Pedrosa sudah jadi anak emas Honda. Dua belas tahun kemudian Pedrosa masih dieman-eman oleh Honda, jadi rasanya mustahil akan ke Yamaha. Selain identik dengan Honda, usia Pedrosa yang sudah 30 tahun juga sulit dipercaya masih akan dipakai tim pabrikan sekelas Yamaha yang disitu juga sudah ada pembalap lebih gaek lainnya, Valentino Rossi (37 tahun). Idealnya sebuah tim yang sudah diperkuat pembalap tua, tandemnya adalah pembalap muda untuk regenerasi. Vinales cocok untuk itu, bukan Pedrosa
Namun, ada dua alasan penting kenapa Pedrosa!? Pertama, gaya balap Pedrosa dan Lorenzo punya kemiripan. Keduanya memiliki gaya balap yang sharp dan rapi. Semua sudah dihitung resikonya jika memutuskan melakukan sesuatu. Jadi, motor Yamaha yang cenderung mudah dikendalikan sangat pas dengan karakter Pedrosa. Alasan kedua adalah selama 12 tahun di Honda, Pedrosa telah bertandem dengan beberapa pembalap besar dan semuanya berakhir dengan baik. Tidak pernah terdengar perselisihan seperti halnya Rossi dan Lorenzo di Yamaha. Jadi, Pedrosa lebih nrimo diperlakukan apapun oleh timnya yang penting timnya juara. Lihat saja saat Pedrosa tandem dengan Casey Stoner, Nicky Hayden hingga Marc Marquez saat ini, adem ayem tentrem gemah ripah loh jinawi walaupun si Pedrosa tidak pernah juara dunia. Yamaha butuh pembalap seperti itu untuk "melayani" dan mendukung Rossi menjadi juara dunia.
So, Dani Pedrosa ke Yamaha? Why not!

No comments:

Post a Comment