Sunday, May 15, 2016

Menghadapi Turbulensi Di Dalam Pesawat? Berikut Tips Dari Capt. Garuda Indonesia

Turbulensi dalam sebuah penerbangan menjadi nightmare bagi para penumpang pesawat terbang. Lalu, apa sih sebenarnya turbulensi itu, bagaimana menghadapinya dan apa yang seharusnya kita sebagai penumpang lakukan ketika pesawat menghadapi turbulensi tak terduga dan sejenisnya? Berikut penuturan (baca tulisan) Direktur Operasi Garuda Indonesia - Capt. Novianto, sangat baik utk diikuti, demi keselamatan kita bersama :


Turbulence di ketinggian penerbangan umumnya up and down draft.
Pesawat ini jenis Boeing B777. Bayangkan saja panjang badan (fuselage) sekitar 70 meter. Dengan posisi Center of Gravity (C of G) sedikit di depan sayap.

Ketika terpapar turbulence up and down draft maka bagian fuselage dekat sayap (C of G) akan naik turun secara rata.
Bagian kokpit di depan terjauh dari C of G akan menerima goncangan naik turun tapi tidak terlalu parah dan pilotnya "pasti" pakai 3 points Seat Belt (seputar kaki dan selangkangan) dengan asumsi harnes tidak digunakan (bentuknya V Belt). Jadi ketika terjadi goncangan pilot terikat di kursinya (makanya tenang2 saja karena sudah sering menghadapi goncangan).

Tapi pada bagian ekor fuselage terjauh di belakang C of G akan sangat berbeda (semakin ke belakang semakin parah).
Dengan kelenturan bodi pesawat, bagian ekor jika kena goncangan up and down draft bisa bergerak terlempar 2G force dalam 1 detik.

Artinya apa?
Ekornya secara fisik naik turun antara -1.5 hingga +1.5 meter atau bergerak naik turun 3 meter dalam 1 detik!

Ditambah lagi, pesawatnya juga secara akumulasi naik turun dari ketinggian terbangnya.

Jadi dampaknya seperti dobel. Ketika pesawatnya naik, ekornya justru ketinggalan dibawah. Ketika pesawatnya turun, ekornya melenting ke atas.
Kalau orang duduk di kursi tanpa seat belt bisa terlempar ke plafon luggage bin dan dibanting ke kursi dalam 1 detik!

Jika orang sedang berdiri maka akan terlempar ke plafon (agak tinggi dari luggage bin) dan terbanting ke arah lantai.
Jika jatuhnya menimpa sandaran kursi atau benda keras bisa langsung patah tulang, memar2 atau injury.
Dst dst dst ....

Pramugari dan pramugara yg sdg berdiri di pantry bisa mengalami nasib lebih parah karena umumnya pantry berisi barang2 yg keras (meja, pinggiran rak dan lantai yg tidak berkarpet empuk dsb). Belum lagi jika ditambah kejatuhan barang-barang yang tidak secured terikat di pantry; trolley, botol minuman, rak gelas, rak piring, drawer dsb.

Aku juga pernah mengalami penerbangan yang santai pada cuaca cerah. Penumpang mulai sarapan ....

Tiba2 kena down draft yang tidak terdeteksi radar cuaca.

Seisi pesawat berantakan; nasi goreng beterbangan nempel di plafon luggage bin.
Pesawat terbang ibarat kursi yang berada di angkasa (bukan mobil yang di jalan darat).

Angkasa itu 3 dimensi; kursinya bisa miring kiri, kanan, nungging, dongak plus naik dan turun.

Apapun teknologi dan kehebatan pilot, tetap ada resiko kena goncangan yang tidak bisa diprediksi.

Turbulence atau goncangan itu ulah alam. Goncangan kiri kanan, resikonya tak seberapa tapi goncangan naik turun bisa berakibat buruk.

Turbulence yang diakibatkan oleh awan Cummulonimbus atau Thunderstorm bisa dideteksi dan umumnya dihindari.
Tapi goncangan akibat angin dan fenomena alam lain sulit diprediksi, misalnya Clear Air Turbulence, Jet Stream dsb.

Hanya pilot sangat berpengalaman dan skillful yg mampu mendeteksi. Istilahku kayak Anjing yang mengendus-endus mengandalkan penciuman dan bukan mata.

Saran saya :
1. Selalu pakai seat belt ketika duduk di kursi.

2. Jika perlu berdiri atau jalan, sebelumnya coba buka jendela dan perhatikan cuaca di luar cukup cerah (tidak banyak awan tebal yang warnanya abu2 berbentuk gumpalan2 jamur).

3. Berjalan sepanjang gang (isle) dengan berpegangan pada dasar luggage bin (ada tuh cekungan sepanjang luggage bin). Jangan pegangan di sandaran kursi penumpang. Luggage bin itu kuat menopang berat hingga 75 kg. Jadi kalau ada goncangan posisi kita kayak setengah gantungan didasar luggage bin.

4. Kalau di dalam toilet usahakan satu tangan tetap pegangan  (ada tuh pegangan tangan kayak pegangan kopor).

5. Kalau penerbangan panjang (long haul) ketika tidur pakai selimut, ikat seat belt nya diluar selimut (jadi bisa kelihatan oleh awak kabin yg suka jalan2 kontrol)

Terima kasih.

No comments:

Post a Comment