Saturday, May 7, 2016

Sakit!!! Para Anak Muda Ini Injak-Injak Patung Pahlawan, Ada Apa Dengan Negeri Ini?


Ada yang bilang bangsa ini sedang sakit. Sakit dalam artian cukup banyak kelakuan dan tingkah pola warganya yang menyimpang. Dari kalangan pejabat yang identik dengan korupsi serta rakyat biasa yang kurang ajar dengan sejarah bangsanya. Seperti yang terjadi di Sumater Utara. Sejumlah abege terlihat tengah difoto di sebuah monumen dengan beberapa patung pahlawan dan garuda pancasila di belakangnya. Yang bikin miris adalah pose beberapa abege itu ternyata tengah menduduki patung pahlawan. Pelecehan terhadap negara ini mah... 

Menurut Detik, tkp terjadi di Tugu Simalungun, Sumater Utara. Menduduki patung pahlawan serta menginjaknya bukanlah perbuatan yang bijak, bahkan cenderung kurang ajar. "Ah itu kan hanya patung, benda mati yang tidak punya nyawa"  kira-kira begitu yang mendukung kelakuan abege ini.


Memang, itu hanya sekedar patung. Namun, itu patung merupakan sebuah penghormatan bangsa ini kepada pendiri dan pejuang kemerdekaan negeri ini dari penjajah. Artinya, jika Anda melakukan pelecehan terhadap simbol begini sama artinya Anda melecehkan pendiri bangsa ini. Tanpa mereka, Anda belum tentu akan mengalami kehidupan menyenangkan seperti sekarang.

Saya yang beragama Islam punya benda mirip dengan arti patung itu. Yakni Al Quran. Al Quran hanyalah tumpukan kertas dengan tulisan arab di dalamnya. Benda mati juga dan tentu saja tidak akan marah kalau dirinya diinjak-injak. Namun, masalahnya Al Quran adalah kitab suci, sesuatu yang dihormati, dihargai dan menjadi pedoman hidup muslim seluruh dunia. Andaikan Al Quran dilecehkan atau diinjak-injak jelas itu sebuah penghinaan terhadap pendiri Islam yakni Nabi Muhammad saw yang merupakan kepanjangan "tangan" dari Allah SWT. Memang terlalu naif membandingkan patung dan Al Quran, namun bukan itu esensinya. Penghargaan terhadap simbol negara dan agama adalah sebuah keharusan. Jika bukan kita yang menghargai, siapa lagi.

Jadi, dengan kasus di atas sebaiknya pihak kepolisian segera mengusut tuntas hal itu. Minimal panggil semua abege itu beserta orang tuanya. Berikan shock teraphy agar tindakan itu tidak terulang kembali. Tapi, apakah itu akan efektif?

Sebenarnya negeri ini sudah diberi tiga kasus serupa dengan kejadian di atas. Zaskia Gotik, Sonya Depari dan Sahat Gurning. Zaskia menghina pancasila, Sonya mengaku-aku sebagai anak jenderal dan Sahat yang memplesetkan Pancasila menjadi Pancagila. Nama terakhir proses hukum tengah berlangsung sedangkan dua nama pertama ironi. Zaskia justru dielu-elukan dengan diangkat sebagai dokter pancasila dan Sonya diberikan kepercayaan sebagai aktivis gereja anti narkoba. Ada apa dengan negeri ini, apakah beneran sakit?

No comments:

Post a Comment