Monday, May 16, 2016

3 Oknum Polisi Lakukan Pemukulan Terhadap Biker, Katanya Mau Berubah Lebih Baik!?!?





Sedang menjadi viral di sosial media dugaan kasus pemukulan yang dilakukan 3 oknum polisi lalu lintas terhadap seorang pengendara motor hanya gara-gara ketika disuruh menepi dan ditanya surat kelengkapannya, si biker menanyakan surat tugas razia.


Entah apa yang ada di otak para oknum itu padahal siapapun yang alami razia lalu lintas punya hak untuk menanyakan surat tugas mereka yang merazia. Apakah karena oknum-oknum itu baru lulus pendidikan polisi selama 6 bulan dan belum paham benar tugas, fungsi dan aturan-aturan yang harus menjadi dasar setiap tindakan mereka di lapangan?

Atau pikiran buruk ini mengatakan oknum tersebut memang tidak punya surat tugas razia, dan ketika ada pengendara yang menanyakan hal itu mereka gengsi untuk bilang tidak dan menghentikan razia yang dilakukan, akhirnya karakter "keakuan" sebagai polisi berseragam muncul, merasa berkuasa, puncaknya bisa sewenang-wenang. Sok berkuasa tapi cemen, takut namanya terpublikasi. Oknum begini ini yang akhirnya akan terus dan terus membuat citra korps baju coklat kepolisian RI makin buruk di mata masyarakat.

Coba simak penuturan berikut:
Hati2 terhadap tiga petugas ini. Sangat ringan tangan. :) 
Kronologis..
Perapatan duren, Kampung sawah, Ciputat. 
Saya mengendarai motor dalam kondisi macet dari segala arah dan sedang berhenti nunggu giliran. Tiba2 disuruh menepi oleh petugas polisi untuk ditanya surat2 kendaraan. Di lokasi tersebut tidak ada papan pemberitahuan razia atau pemeriksaan. 
Saya menepi dan bertanya kepada petugas tersebut untuk melihat surat tugas mereka secara baik2. Petugas yg bernama NASUTION tiba2 membentak2 saya sambil membawa saya ke komandannya yg bernama AGUS.S. 
Ketika bertemu dengan komandannya, saya tanya kenapa saya dimintai surat2. pelaku NASUTION masih bicara emosi tinggi. Jelas saya tidak terima, saya bicara baik2.  
Kemudian datang lagi satu petugas anak muda berkulit gelap (tidak tahu namanya siapa) ikut marah2 ke saya. Kembali saya menjelaskan bahwa saya hanya bertanya dan menegaskan ke mereka kenapa harus dengan emosi. 
Tiba2 saya dipukul oleh NASUTION dan temannya yg berkulit gelap ikut memukuli saya. Tidak cukup 2 orang memukuli saya, masih ditambah lagi ada seorang petugas sudah tua langsung datang dari jauh dan ikut memukuli saya.  
Total ada 3 orang memukuli saya saat itu. Beruntung saya masih memakai helm.
Kejadian tersebut berlangsung di depan komandannya dan dia hanya melihat saja sampai saya sudah terpojok baru dia memisahkan. 
Setelah pemukulan tersebut, jelas saya tidak terima dgn kejadian ini. Saya langsung mengambil handphone untuk memfoto para pelaku pemukulan tersebut. Saat difoto mereka menutupi badge nama mereka (lihat foto). Mereka selalu mengelak saat difoto. Dan dua pelaku yang tua dan yang berkulit gelap tiba2 menghilang. hanya tersisa pelaku NASUTION. 
Saya tanya ke komandannya nama2 mereka dan dia hanya menjawab “GAK TAU”. Kembali saya tegaskan ke komandannya untuk memberitahukan nama2 anak buahnya dan jawabannya tetap sama “GAK TAU”. Kemudian saya bilang ke komandannya untuk memperkarakan kasus pemukulan ini. Kemudian komandan tersebut mengajak saya ke warung untuk minum kopi dan saya tolak. Saya tetap memperkarakan pemukulan ini. Komandannya hanya blg “iya iya”. Saya tanya dari kepolisian mana dan dia menjawab “TANGERANG”. 
Info tambahan
Surat perintah tugas tertulis di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 2012, bagian kelima, pemeriksaan, pasal 15. 
Tanda pemeriksaan kendaraan bermotor tertulis di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 2012, bagian kelima, pemeriksaan, pasal 22.

Nah, itulah kronologi yang disampaikan bro Wisnuhandy Widyoastono dalam akun facebook dengan nama akun yang sama.

Semoga bapak Kapolri cukup concern untuk memperhatikan hal-hal begini yang dilakukan anak buahnya di lapangan. Kalau selama ini mereka bertekad akan berubah lebih baik, mulailah dengan membenahi anggota-anggota polisi yang terlibat langsung dengan masyarakat di lapangan. Jangan sampai model seperti tiga oknum di atas makin banyak di lembaga itu. Rekruitment menjadi kunci POLISI LEBIH BAIK!

No comments:

Post a Comment